Di
Indonesia banyak sekali tempat – tempat wisata yang sangat indah salah satunya
terletak di Jawa Barat bagian Banten yaitu obyek wisata SAWARNA. Di dalam satu
daerah terdapat banyak sekali wisata – wisata lainnya yang begitu indah seperti
pasir putih, tanjung layar, karang beureum, legon pari, karang taraje, goa
lalay, goa langir, karang bongkor dan
pulau manuk.
Untuk kesekian kalinya saya beserta
keluarga besar COBRA Community Of Bogor Rangger berkunjung ke obyek wisata
SAWARNA untuk mengisi jadwal agenda tahunan dan menemani saya untuk mengisi
tugas saya untuk mencari berita mengenai objek wisata maupun tempat kuliner.
Pada tanggal 27 September 2014 pukul 08 : 30 kami semua kumpul di salah satu
tempatdi bogor,kami mengecek perlengkepan yang akan kami bawa pada tempat
tujuan, jumlah orang yang mengikuti perjalanan kita saat ini sekitar empat
belas orang dan menggunakan sepeda motor setelah semuanya siap dan kami semua
brangkat menuju sawarna dengan medan yang cukup menantang, karena saat ini
perjalanan menuju banten cukup tidak baik, banyak sekali jalan yang rusak dan
tanpa terkecuali salah satu rombongankami ada yang tertinggal akibat jalan yang
begitu macet di setiap daerah. Kami melewati salah satu daerah yang bernama
Cikidang, tempat ini sangatlah terkenal dengan jalan yang cukup indah dengan
pemandangannya dan jalannya yang begitu curam,kami sebagai pengendara motor
selalu berhati – hati untuk keselamatan kita masing – masing agar sampai
ditujuan dengan selamat.
Pada pukul 12:00 kami sampai pada
tempat peristirahatan kami di daerah Cikidang dengan tempat yang sederhana dan
tempat yang layak untuk kami beristirahat sekedar makan dan minum. Satu jam
berlalu kami melanjutkan perjalanan kami menuju sawarna, untuk dari Cikidang
sampai dengan pelabuhan ratu – karang hawu – pantai cibangban - Sawarna kami
menempuh perjalanan selama dua jam saja dengan menggunakan sepedah motor kami,
hati kami semua begitu mengebu – gebu karena perjalanan yang begitu sulit dan
jauh pada akhirnya kami bisa sampai dengan selamat. Namum untuk dapat masuk ke
dalam wisata sawarna tersebut kami haruslah melewatu satu akses jalan yaitu
suatu jembatan yang hanya di buat dari sebuah taki tambang dan susunan kayu –
kayu yang membawa kami kesebrang jalan, yang mana hanyalah sepedah motor dan
pejalan kaki saja yg dapat melewatinya. Bila mana ada salah satu wisatawan yang
menggunakan mobil maka kendaraan mereka haruslah di parkir di pinggir jalan
dekat pintu masuk objek wisata tersebut. Kami dipungut biaya sebesar Rp
5.000.00,- /orang dari biaya tersebut mereka dapat merawat jembatan goyang itu
yang mana setia beberapa bulan sekali mereka harus merenofasi.
Disana
kami mesewa salah satu tempat penginapan yang bernamakan villa clhara dengan
harga Rp 500.000,00- dengan dua kamar
yang disertai kamar mandi disetiap kamarnya. Semua rekan – rekan menghilangkan
lelahmya dengan tidur karena pada pukul 15.30 kami akan di bawa oleh pemandu
wisata di tempat penginapan kami ke salah satu tempat yaitu GOA LALAY.
Tempat pertama yang kami kunjungi di
sawarna pada kali ini yaitu GOA LALAY jara dari tempatpenginapan kami sekitar 1,8km kami menempuh tempat itu masih
menggunakan motor, untuk masuk ke dalam goa lalay kami di pungut biaya sebesar
Rp 5.000,00-/orang dan kami sudah mendapatkan helm dan senter untuk penerangan
di dalam goa tersebut, di dalam goa lalay itu di genangi air setinggi 80cm yang
di dasari banyak pasir namun semakin kami memasuki goa tersebut kami harus
melewati bebatuan yang tinngi yang sangatlah licin, tidak memungkinkan kami
tidak terpeleset banyak rekan – rekan kami yang terpeleset akibat licin dan
udara di dalam goa lalay semakin dalam semakin panas, kami mendapatkan perintah
dari pemandu kami saat tiba di ujung goa bahwa kami haruslah membasuh muka kami
dengan air yang tergenang di dlm goa lalay tersebut,kami semua tidak mengerti
mengapa kami diharuskan membasuh muka kami, karena kami hanyalah seorang
pengunjung maka kami mengikuti saja prosedur prosedur yang dianjurkan oleh
pemandu kami.
Setelah selesai kami kembali pulang
ke tempat penginapan karena matahari sudah tenggelam kami semua bergegas bersih
– bersih dan siap untuk santap makan malam. Menu makan malam kami saat itu
adalah ikan bakar tongkol dengan sambal kecap manis ditemani dengan bakwan
goreng dan beberapa lalapan, dengan tidak malu – malu kami menyantapnya tanpa
tersisa dan banyak mereka setelah makan langsung tidur terlelap. Saat kami
selesai makan salah satu dari penjaga villa clhara menghubungi kami untuk
mengajak kami ke tiga tempat sekaligus pada besok pagi yang dimulai pada pukul
05.00
Objek wisata kedua yang kami
kunjungi pada pagi hari yaitu LEGON PARI, untuk sampai disana kami menempuh
jalan yang lebih menantang! Denganjalan yang hanya setapak dengan tanjakan yang
begitu terjal hingga kemiringan sekitar 60ยบ banyak rekan kami yang terjatuh
saat melewatinya karena, dengan medan yang begitu sulit dan keadaan cuaca yang
masih gelap cukup menyulitkan kami untuk melewatinya.tetapi semua itu
terbayarkan dengan keindahan – keindahan pemandangan legon pari,banyak orang yang
mengambil moment untuk berfoto – foto untuk pernikahan mereka hingga mereka
rela menginap disuatu tenda yang mereka dirikan di pinggir pantai untuk bisa
bengabadikannya saat mereka melangsungkan pernikahan,kami semua menyebar untuk
mengambil foto bersama pasangan mereka masing – masing,dan saat kami di legon
pari kami di sambut dengan keindahan munculnya matahari yang begitu dekat di
mata kami,cikup lama kami di legon pari kami melanjutkan objek wisata yang
ketiga yaitu KARANG TARAJE di tempat inilah kami sangat amat terkejut dengan
keindahannya, di sana terdapat karang yang begitu tinggi dan panjang dimana air
ombak akan muncul setiap lima menit sekali dan akan mucul melewati karang
tersebut dan akan terlihat menyerupai air terjun, di tempat ini dijadikan kesempatan
bagi fotografer untuk mengambil beberapa gambar untuk kepentingan pekerjaan
mereka. Setelah karang taraje kami kunjungi, objek wisata yang terakhir kami
kunjungi yaitu KARANG BEUREUM di tempat ini tidak jauh berbeda dengan pantai –
pantai yang lain namun yang membuat berbeda dari tempat ini adalah pasir yang
mereka miliki agak sedikit berwarna merah dan wisatawannya pun hanyalah kami
yang ada di sana jadi dapat dibayangkan betapa bersihnya pantai ini. Di pantai
inilah kami menghabiskan waktu untuk berbasah – basahan dengan kerabat kami
sebelum kami kembali pulang ke Bogor.
Unutk kunjungan kami kali ini
sangatlah teristimewa karena dengan dua hari satu malam kami bisa menghabiskan
waktu ke beberapa tempat dan masih dapat bersantai – santai di beberapa tempat
dan disuguhkan tempat dan makanan yang tidak mengecewakan hati kami masing –
masing, walaupun perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan kamipun tidak perlu
mengeluarkan biaya yang besar dengan biaya yang minim kami dapat hasil kepuasan
yang maksimum.