1. Apa Yang Dimaskud Dengan Franchising?
Pengertian waralaba atau franchising adalah
hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut
versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan
dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak
dari kekayaan intelektual atau pertemuan dari cirri khas usaha yang
dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang
ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan
barang dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia,
yang dimaksud dengan waralaba ialah: Suatu system pendistribusian barang atau
jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik mereka (franchisor) memberikan hak
kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama,
system, prosedur, dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka
waktu tertentu meliputi area tertentu.
Menurut International Franchise Association
(IFA) franchise adalah sebagai hubungan
kontraktual antara franchisor dengan franchise, dimana franchisor berkewajiban
menjaga kepentingan secara kontinyu pada bidang usaha yang dijalankan oleh
franchisee misalnya, lewat pelatihan, di bawah merek dagang yang sama, format
dan standar operasional atau kontrol pemilik (franchisor), dimana franchisee
menamankan investasi pada usaha tersebut dari sumber dananya sendiri.
·
Ada pula sejarah singkat dari franchising asing
:
Waralaba saat ini lebih didominasi oleh
waralaba rumah makan siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919
ketika A&W Root Beer membuka restauran cepat sajinya. Pada tahun 1935,
Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli
usaha restauran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk
mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan
membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran. Dalam
perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di
tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business
format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua.Perkembangan
sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negara asalnya, AS, menyebabkan
waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai
35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS.
Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J. Lyons melalui
usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an. Bisnis waralaba tidak mengenal
diskriminasi. Pemilik waralaba (franchisor) dalam menyeleksi calon mitra
usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA. Waralaba
asing semakin banyak yang melirik Indonesia. Tetapi kalau dicermati, sebagai
negara sebesar ini, waralaba asing di Indonesia masih lebih sedikit
dibandingkan franchise asing di negara-negara lain. Tetapi franchise lokal kita
sudah cukup banyak berkembang.
5 Contoh dari waralaba :
1. Mc donald
2. Kentucky fried
chicken
3. Texas fried
chicken
5. Soft drink : Green spot, Coca Cola, Pepsi Cola, Gatorade
Keuntungan bisnis franchising antara lain:
- Bantuan keuangan
dari franchisor.
-
Brand name dan reputasi.
-
Bisnis sudah terbangun
-
Standarisasi mutu.
-
Biaya produksi rendah.
-
Kesiapan menajemen.
-
Bantuan manajemen dan teknik.
-
Profit lebih tinggi.
-
Perlindungan wilayah.
- Memperoleh manfaat
market research dan product development.
-
Risiko gagal kecil.
Kerugian
Franchising
-
Program latihan franchisor terkadang jauh dari harapan.
-
Franchisor hanya sedikit memberikan kebebasan.
Kiat-kiat untuk Mempertahankan Franchising Asing :
1. Pastikan Anda memiliki cukup uang untuk investasi. Tak hanya
uang investasi, Anda juga memerlukan dana cukup sebagai cadangan jika Anda
harus mengalami rugi. Dana tersebut juga termasuk dana cadangan hidup Anda
sendiri selama 12 bulan ke depan.
2. Taati dan patuhi seluruh sistem waralaba dari pewaralaba. Pewaralaba adalah orang yang mengerti dan berpengalaman di bisnisnya. Mereka lebih paham dan telah jatuh bangun hingga mencapai kesuksesannya sekarang.
3. Jangan abaikan keluarga dan teman-teman Anda. Walau Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu untuk menjalankan bisnis tersebut, tapi tetap sisihkan waktu untuk keluarga dan teman-teman Anda.
4. Perlakukan pelanggan dengan layanan terbaik. Jangan lupa senyum dalam melayani mereka, dan beri tahu mereka bahwa Anda senang berbisnis dengan mereka.
5. Libatkan diri dalam komunitas lokal setempat. Ikuti dan sponsori kegiatan-kegiatan lokal di sekitar gerai Anda, seperti kegiatan sosial, perayaan, acara sekolah, dll.
6. Selalu berkomunikasi dengan pewaralaba dan terwaralaba lain. Jagalah hubungan baik dengan mereka, dan jika ada masalah jangan disimpan sendiri saja. Sebaliknya, seorang pewaralaba juga selayaknya bersikap terbuka terhadap perkembangan gerai Anda. Ada baiknya jika Anda banyak bertanya dan menyampaikan keluhan atau kesenangan yang diperoleh dari menjalankan waralaba. Pewaralaba akan dengan senang hati menerima masukan dan membantu menyelesaikan masalah Anda.
7. Perhatikan detail gerai Anda. Masalah pembukuan harus cermat dan teliti, tidak boleh ada selisih uang walau hanya beberapa ratus rupiah. Tegaskan hal ini pada karyawan Anda. Uang sekecil apapun harus tercatat dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tekan biaya pengeluaran, dan maksimalkan pendapatan Anda.